Langsung ke konten utama

Berani Bermimpi ( by: Bunda Fatmi)


Judul berani bermimpi, pada dasarnya bertujuan untuk mengajak pembaca terutama para remaja millennial yang akan menghadapi persaingan hidup yang sangat ketat dan keras.




Pada artikel singkat kali ini, mimpi yang penulis maksud adalah mimpi untuk menjadi orang yang sukses. Mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Beberapa orang yang sukses mengawalinya dengan bermimpi, suatu saat saya akan ke daerah itu, suatu saat yang berdiri di podium itu, suatu hari saya naik limousine, suatu hari…, suatu saat…. Keinginan seperti itu yang disebut bermimpi.
Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kalau kaum itu sendiri tidak ingin mengubahnya, “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaun itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka,” (TQS. Ar Ra’d {13}: 11).
            Jangan takut bermimpi, karena Allah selalu memberikan kesempatan kepada hambaNya. Dan Allah menciptakan sesuatu tidak pernah sia-sia. Dalam setiap penciptaanNya, selalu diberikan kelebihan. 




Setiap anak yang dilahirkan memiliki kelebihan. Baik terlahir normal ataupun tidak.Karena itu tidak ada alasan bagimu untuk tidak meraih sukses. Tidak ada alasan bagimu untuk tidak bermimpi menjadi pribadi yang mandiri dan sukses di dalam kehidupan ini.
Sebut saja sebagai contoh Stephen Hawking CH CBE FRS FRSA adalah fisikawan teoretis, kosmologi, pengarang, dan Direktur Penelitian Centre  for theoretical Cosmology di Universitas Cambridge. Ia terlahir dengan kondisi yang tidak normal. Namun ia tidak pernah memikirkan  tentang kekurangan fisiknya, tetapi semangat belajarnya tidak pernah berhenti. Hanya kematiannya tanggal 14 Maret 2018 yang menghentikannya dalam belajar.
Selain itu  ada nama-nama seperti Mark Zuckerber, Jack Ma, Bill Gates dan lainnya.       Di Indonesia juga ada beberapa nama yang mengawali kesuksesannya dari bawah. Dibidang teknologi contohnya Habibie. Habibie menjadi yatim pada usia 14 th. Setelah ayahnya meninggal, ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya. Habibie tidak pernah patah semangat. Dia terus belajar dan belajar.
Ahli fisikawan muda dari Indonesia Timur, George Saa. Ia dibesarkan di tanah Papua. Kata mamanya” Kami tidak bisa membesarkan anak-anak dengan manja, karena kami tidak punya uang.” Namun, kondisi ekonomi yang sulit tidak pernah mneyurutkan pemuda ini untuk menjadi orang yang sukses
Pengusaha sukses seperti Chairul Tanjung,ia memulai  bisnisnya dengan keadaan yang sangat terbatas, modalnya dari uang sakunya sendiri, bukan dari pinjaman atau warisan orang tua. Keinginan untuk sukses membuatnya belajar dan bekerja keras. Dan sekarang ia tercatat sebagai pengusaha sukses.
Dari beberapa contoh di atas, memotivasi remaja untuk menguikuti jejak keberhasilan mereka. Manjadda wa jadda, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
            Sebelum kita masuk pada hal-hal  yang bisa membuat seseorang sukses, ada baiknya kita kenali dulu beberapa penyebab seseorang gagal menurut pengalaman tokoh- tokoh yang telah merasakan “jatuh bangun” dalam meraih sukses.
Ada beberapa hal diantaranya:
1. Tidak fokus pada satu bidang ketika mengawali sebuah usaha
Salah satu yang menyebabkan seseorang gagal dalam usahanya yaitu tidak memfokuskan usaha pada satu bidang. Terlalu banyak membuka usaha membuat seseorang tidak bisa mengevaluasi seberapa kemajuan atau kemunduran usaha tersebut. Contoh. Anda memiliki sebuah tempat. Di tempat itu ada mulai membuka usaha dagang, ditambah lagi dengan lain seperti membuka tempat kursus. Anda akan mengalami kebingungan ketika usaha itu berjalan seiringan ditambah lagi dengan kurangnya tenaga kerja.
Ada baiknya Anda mulai dengan satu usaha atau fokuskan pada satu usaha, dan Anda pelajari perkembangannya. Jika Anda gagal, dimana letak kelemahannya. Jika Anda berhasil, bagaimana untuk meningkatkan menjadi lebih baik. Jika ingin membuka usaha baru, matangkan dulu satu persatu.
Ingat, setiap bentuk usaha selalu membutuhkan waktu. Akan ada ditemukan fluktuasi perkembangan usaha. Maka untuk mempelajari fluktuasi tersebut tidak bisa menggunakan waktu secara instant
2.   Kurang Percaya Diri
Kesuksesan tidak selalu dalam dunia dagang. Kadang bisa juga sukses di bidang seni atau olah raga. Jika Anda tidak memiliki rasa percaya diri, Anda akan kehilangan kesempatan untuk sukses.
Anda terlalu takut dengan penilaian orang lain. Takut tidak  tampil sempurna. Takut salah. Takut kalau gagal. Kalau sudah seperti ini, Anda sudah memulai kegagalan di awal.
3.  Belajar Terbatas di dalam Kelas
Dari beberapa pengalaman orang-orang yang sukses, hampir sebagian besar menyampaikan bahwa mereka haus ilmu. Baik ilmu agama atau ilmu pengetahuan.
Ada kecenderungan bagi sebagian anak atau remaja bahwa mendapat ilmu cukup dari yang diajarkan guru di dalam kelas. Padahal mereka bisa belajar di luar dari belajar tatap muka secara konvensional. Mereka bisa belajar dari fenomena-fenomena alam, dari pengalaman tokoh, bereksperimen sendiri, dan banyak lagi yang lain.
Jika hanya mengandalkan pengetahuan dari guru di sekolah, kecenderungan mereka berpikir pasif. Menerima apa adanya. Membuat mereka tidak kreatif. Maka ketika mereka menemui hal-hal baru di luar yang diajari di kelas mereka tidak menguasainya. Sehingga ketika mereka masuk dalam dunia kerja yang sesungguhnya dalam masyarakat, mereka sulit bersaing dengan mereka yang aktif
4. Tidak Kreatif
Bisa jadi Anda  memiliki hobbi melukis. Lalu Anda telah banyak membuat lukisan tapi tidak laku di pasaran. Barangkali Anda perlu mengubah alat dan bahan yang digunakan dalam melukis. Apabila selama ini Anda menggunakan cat dan kuas, mungkin bisa jadi menggunakan cara lain, sehingga lukisan anda terlihat lebih hidup dan lebih kreatif.
Contoh seperti ini banyak kita temui di beberapa pemberitaan atau hasil pameran beberapa bentuk usaha kreatif. Ingat seni itu indah dan bisa bernilai tinggi apalagi kalau memiliki keunikan tersendiri.
5.   Tidak Disiplin
Apa saja yang dilakukan apabila tidak disiplin, Anda sudah bisa dikatakan telah memulai meletakkan kegagalan. Terutama disiplin waktu. Sebab waktu tidak pernah menunggu Anda. Ia bergerak terus.
Salah satu penyebab pesatnya perkembangan di negara lain yaitu mereka sangat disiplin dengan waktu. Ada waktu untuk beribadah, bekerja, bermain, atau belajar.
6.    Usaha Membutuhkan Modal yang Besar
“Saya tidak bisa apa-apa karena tidak ada modal”. Kalimat ini sering kali kita dengar dan menjadikan usaha mereka tidak pernah berhasil. Padahal tidak selalu dengan modal  besar seseorang memulai usahanya dengan sukses.
7.  Tidak Memanfaatkan  Teknologi dengan Baik
Saat ini hampir di setiap usia, baik balita, anak-anak, remaja, dewasa, sampai orang yang sudah tua bisa menggunakan teknologi canggih. Contohnya handphone
8.    Tidak Jeli dalam Melihat Kebutuhan Pasar dan Tidak Mengenali Potensi Daerah
Salah satu faktor yang membuat seseorang tertunda kesuksesannya yakni kurang jeli melihat kebutuhan pasar. Kebutuhan pasar artinya peluang-peluang yang bisa dihasilkan dalam usaha bisnis yang dikaitkan dengan kebutuhan hidup. Dalam hal ini mempertimbangkan apa yang dibutuhkan masyarakat dan apa yang bisa disediakan.
9.   Terlalu Banyak Pertimbangan dan Takut Mengambil Risiko
              Jika memulai usaha untuk mewujudkan mimpi dan Anda terlalu banyak pertimbangan dan tidak mau memulainya maka Anda tidak akan tahu bagaimana usaha itu akan berjalan.
10.  Tidak Menciptakan Hubungan Sosial yang Baik
Sebuah usaha agar berhasil membutuhkan saran, masukan, dan kritikan yang sehat dengan teman. Terkadang ada hal yang tidak terpikirkan tetapi ada teman yang memberikan masukan.  Lakukan beberapa usaha seperti, bergabung dengan komunitas usaha, saling berkunjung, mengadakan pertemuan kecil, dan banyak lagi bentuk hubungan sosial yang lain.

Demikian artikel singkat penulis kali ini. Dengan mengenali beberapa penyebab tertundanya atau gagalnya sebuah usaha dari beberapa pengalaman tokoh, maka pembaca bisa mengambil pelajaran.
Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Seorang Ibu itu Indah (By: Fatmi Amro, M.Pd)

“Menjadi seorang ibu itu indah” tulisan ini kutujukan kepada semua wanita bukan hanya seorang wanita yang melahirkan anak tetapi bisa juga kepada seorang wanita yang memiliki cinta kasih terhadap anak. Karena bagiku, seorang ibu yang tidak bisa melahirkan anak juga mampu mendidik dan membesarkan dengan cinta kasih walau tidak terlahir dari rahimnya sendiri. Tulisanku ini adalah beberapa peristiwa penting pengalamanku sebagai ibu. Ini adalah beberapa fase dimana aku sangat mensyukuri bahwa sebagai orangtua, tidak hanya berkewajiban melihatnya tumbuh dengan mata kepala sendiri tapi menemaninya tumbuh diiringi dengan hati, sehingga kita tak sekedar melihatnya tapi juga memahaminya. Kadang kita harus sadar, mereka tumbuh dan menjadi diri sendiri. Ada masa dimana mereka tidak selalu menyamakan pendapat dengan kita. Ada saat kita harus menentukan sebuah keputusan yang mungkin diluar dugaan kita. Menurut kita benar, belum tentu menurut mereka benar atau belum tepat. Perkemb